Siti Nurhaliza
CLICK
AT THE SONG TITLE TO HEAR THE SONG.
Percayalah ()
Joget Pahang ()
Debaran Cinta ()
Bukan Cinta Biasa
() Bisikan Asmara ()
Balqis ()
Sesuci
Lebaran ()
Nazam
Lebaran ()
Jerat Percintaan ()
Aku Cinta Padamu
() Aidilfitri di Alaf Baru
() Air mata ibu
() Badarsila
() Cindai
() Gubahanku
(1) Lagu Gembira
() Kau Mawarku
() Tiga
Malam ()
Es Lilin ()
Joget Berhibur
()
Purnama Merindu () Sendiri
() Ya Maulai
Percayalah
Suasana sepi begini
Panahan rindu menusuk hati
Tak mungkin kau sedari
Lantas ku titip puisi kasih
Agar gelora tidak merintih
Sengsara pun menyisih
Dengarkanlah suara hati
Moga dikau mampu mengerti
Cinta hadir tanpa ku rasa simpati
( korus )
Percayalah
Kasihmu lama tersulam
Di ruang paling dalam
Terlalu jauh tak terselam
( 1 )
Ku akui
Dugaan datang jua pergi
Rela ku menghadapi
Dengan harapan suci
Doa bersemi
( 2 )
Kasih
Usah bak suria kau hadir
Persis ombak memukul ke sisir
Bimbang cinta terusir
( 3 )
Kerna rindu pastikan lahir
Airmata setia mengalir
Berjanjilah ia tak mungkin kan berakhir
Oh oh...
( ulang 3 )
( ulang dari korus )
Percayalah...
Joget Pahang
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Dari Melaka ke negeri Pahang
Singgah di Johor beli berangan (2x)
Kami ucapkan selamatlah datang
Apa yang kurang dicaci jangan(2x)
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Pukullah gendang hai kulit kerbau
Dalam majlis tari menari (2x)
Sayalah ini bang hoi dagang merantau
Mengharap belas orang di sini (2x)
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Negeri Pahang aman sentosa
Kaya dengan tumbuh-tumbuhan (2x)
Niat di hati bang oii...
Nak buat jasa
Mudah-mudahan Tuhan kabulkan (2x)
Melenggang hai
Melenggang dengan tari lenggang
Kalau baik hati
Nanti orang pun sayang (2x)
Debaran Cinta
Kau hadir mengisi
kekosongan hati
Menyeri sebuah jiwa oh... yang sepi
Kau pergi tanpa aku menyedari
Terperangkap dalam cinta yang tak pasti
( 1 )
Aku pun keliru terdiam membisu
Terasa bagai kehilanganmu
Kau lafazkan cintamu tetapi aku ragu
Mengapa kini ku merindu
( korus )
Walaupun ku mencuba tuk melupa
Namunku tidak berdaya
Terasa gelisah bila kau tiada
Oh... kasihku inikah debaran cinta
Alunkan irama kasih dan sayangmu
Lagukan dengan nada cinta yang Satu
Sandarkan resah jauh ke puncak rindu
Damaikan hati dengan bisikan cintamu
( ulang 1 & korus )
Kini bermula getar asmara
Sejak bersua
Naluri hatiku berkata
Dikau ku cinta... mungkin kau jua
Merasakannya... di hati
( ulang korus )
Bukan Cinta Biasa
Begitu banyak cerita
Ada suka ada duka
Cinta yang inginku tulis
Bukanlah cinta biasa
Dua keyakinan beza
Masalah pun tak sama
Ku tak ingin dia ragu
Mengapa mereka selalu bertanya
( korus )
Cintaku bukan diatas kertas
Cintaku getaran yang sama
Tak perlu dipaksa
Tak perlu dicari
Kerna kuyakin ada jawabnya oh...
Andai ku bisa merubah semua
Hingga tiada orang terluka
Tapi tak mungkin
Ku tak berdaya
Hanya yakin menunggu jawapnya
Janji terikat setia
Masa merubah segala
Mungkin dia kan berlalu
Ku tak mahu mereka tertawa
Diriku hanya insan biasa
Miliki naluri yang sama
Tak ingin berpaling
Tak ingin berganti
Jiwa ku sering saja berkata
Andai ku mampu ulang semula
Ku pasti tiada yang curiga
Kasih kan hadir tiada terduga
Hanya yakin menunggu jawapan
Bisikan Asmara
Pada bisikan yang
pertama
Ungkapan kata yang bermakna
Membuai syahdu sukmaku
Tika meniti bersamamu
Aku rakamkan segala
Di lubuk hati bertakhta
Walau di mana ku berada
Kau tetap hidup dalam jiwa
( korus )
Bisikan asmara yang pertama
Terpahat untuk selamanya
Tercipta pengalaman yang indah
Hingga kini masih terasa
( Bisikan asmara oh...
Bisikan asmara )
Cinta mengukir rasa rindu
Di bawah awan setuju
Dalam meniti hariku
Tak sabar untuk bersamamu
( ulang korus )
( ulang korus 3X )
( Bisikan asmara oh...
Bisikan asmara )
Balqis
( 1 )
Biar apa pun rupa yang terbina
Takkan gentar merela kehendaknya
Terdengarlah bicara tersembunyi
Yang tertebar di langit dan di bumi
( 2 )
Siapakah yang mampu menundukkan bayu
Siapakah yang tahu hanya ada satu
Turut titah setia ratu kota
Lirik mata yang cerah bak sahmura
Singgahsana nan indah tak terperi
Halus santunnya wajah bidadari
Siapa yang mengutus surat keajaiban
Siapa yang menghunus rebah di pelukan
( 3 )
Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai
Bisakah jelita luruh kuasa
Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai
Terpukau hatinya demi sakti kurnia
Laksana terkalam tiada diilham
Segala ternyata hanya sekelip mata (Syahadah)
Terpedaya istana kaca
Terkesima kata mulia
Seribu utusan
Mahkota hiasan
Membingkis berita
Damaikan dua kota
Agungnya... suara... sucinya... sang cinta...
( 4 )
Bertemu di alam pesona
Bersatu di dalam cahaya
Semilah... bermadah... kasihnya...
Di puncak singgahsana (Syahadah)
( ulang dari 3 )
( ulang 1, 2, 4 )
Sesuci Lebaran
Sesuci... di hening
subuh sunyi
Sesuci... terdengar nurani
Sesuci... salam untuk Ilahi
Bagaikan memanggil insafi pada diri
Lebaran... terasa kesayuan
Lebaran... takbir bersahutan
Lebaran... memuji keagungan
Bergema suara syukuri nikmat Tuhan
( korus )
Hiasi diri indah
Riangkan hati gundah
Bersihkan jiwa... sesuci lebaran
Agar sempurna amalan
Berdoalah insan
Di pagi raya
Moga-moga terampun dosa
Pohonlah ampun maaf
Kepada ibu bapa
Sahabat dan sanak saudara
Sama sama kita gembira
Bermesra tua muda
Bantulah miskin hina
Menyambut hari mulia
Sama sama kita gembira
Nazam Lebaran
( 1 )
Berdendang mari berdendang
Berdendang di seluruh alam
Bergema suara bergema
Nazam lebaran
Bertingkah rentak bertingkah
Bertingkah paluan rebana
Berkisah alunan berkisah
Nazam lebaran
( ulang 1 )
Kuduskanlah kemaafan
Tuluskan keampunan
Di hari mulia ini
Sucikan diri
Di langit (berkilauan)
Dan di bumi (berkelipan)
Nur Ilahi menerangi
Syukurlah (kepadanya)
Laungkanlah (kepujian)
Zikir rindu pada yang Esa
Bergemalah nazam lebaran
( ulang 1 )
Berkalamlah sejarah
Kehidupan manusia
Kembali jernih hati yang bersih
Di bulan yang mulia
Dendang mari berdendang
Dendang lagu lebaran
Tingkah mari bertingkah
Alun nazam lebaran
Bergemalah nazam lebaran
( ulang 1 )
Bergemalah nazam lebaran
Kuduskanlah kemaafan
Tuluskanlah keampunan
Di hari mulia ini
Sucikan diri
Di langit (berkilauan)
Dan di bumi (berkelipan)
Nur Ilahi menerangi
Syukurlah ( kepadana)
Laungkanlah ( kepujian)
Zikir rindu pada yang Esa
Bergemalah nazam lebaran
Puji pada Ilahi
Takbir di pagi mulia (2x)
Raikan
Lebaran
Di hari kemenangan
( ulang 1 )
Jerat Percintaan
Dalam pertemuan ini
Kita terperangkap sudah
Dalam jerat percintaan
Yang tidak disangkakan
Aku telah jadi lupa siapa diriku ini
Engkau juga dihanyutkan
Oleh arus percintaan
Tapi pabila aku sedar diri siapakah aku ini
Aku tertanya sendiri apakah akan terjadi
Oh apakah kita kan teruskan
Di dalam arus percintaan
Perlukah kita untuk berkorban
Demi pertahankan kebahagian
Dalam persimpangan ini
Ku masih terus menanti
Dalam rasa keharuan
Di manakah akhirnya
Aku Cinta Padamu
Andainya engkau ku
miliki
Terdahulu sebelumnya
Andai ku curah rasa hati
Mungkin kini ku tenang di samping mu
Belum puas ku menikmati
Kesan kasih sayang kau terpaksa pergi
Ingin ku terus dicintai
Walau bisikanmu azimat berduri
( 1 )
Bila cinta berbunga
Jadi airmata di jariku
( 2 )
Betapa ku cinta pada mu
Katakanlah kau cinta padaku
Sematkanlah ku di hati mu
Walau di mana berada
Ingat ku dalam doa mu
Hiasilah hati
Dengan cinta suci
Selamanya
( ulang 1, 2 )
( 3 )
Gemerlapkan jiwa
Semikanlah cinta
Semoga kau dan aku
Akhirnya bersama
Akukan menunggu
Walaupun seribu tahun lagi
( ulang 3, 2, 3 )
Aidilfitri Di Alaf Baru
Terdengar syahdu gema suara
takbir
Tandanya tiba Syawal mulia
Kita beraya bersama berganding bahu
Sambut lebaran di alaf baru
Di Aidilfitri seiring kita berpadu
( 1 )
Selamat Hari Raya
Diucapkan kepada semua
Marilah kita meraikan
Lebaran dengan keazaman
Melangkah menuju wawasan
( 2 )
Bermaafan sesama kita
Lupakan semua sengketa
Jalinkan rasa muhibbah
Kan berseri hari raya
Aidilfitri tambah ceria
Menyambut raya biarlah berpada-pada
Jangan dilupa pada yang tak terdaya
Pada mereka bantulah seikhlas rela
Agar mereka turut merasa
Bersama kita gembira di hari raya
( ulang 1 & 2 )
Kan berseri hari raya
Aidilfitri tambah ceria
Air Mata Ibu
Apakah sebenarnya
Terbuku dikalbumu
Apakah erti linang airmata di pipimu
Ucapkanlah padaku
Tak bisa kurungkainya
Rahsia yang kau pendam itu
( korus )
Aku hanya menduga
Tidak mampu merasa
Sebenar-benar perasaanmu
Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakan ku
Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakanku
Hanya bisa ditangguing oleh hati ibu
( bridge )
Namun kupercaya
Takkan terlerai kasih
Ikatan ini takkan putus
Telah kau telan lara
Dan terima segala
Dugaan dan badai yang melanda...
Duhai ibu
Badarsila
Bagaikan di lentur
sutera
Mentari meminjam sinarnya
Bagaikan di suluh hatinya
Menetap di persada
Bagaikan diseru rindunya
Di awan tersembunyi wajahnya
Bagaikan di risik malunya
Tersingkap di hamparan... (indahnya)
Cahaya
Melingkar singgahsana
Badarsila
Bagaikan angin syurgawi
Melindungi cinta suci
( korus )
Sampai keresahan
Dari jiwaku keliru
Moga dilimpahi
Rindumu selalu
Sinar menerangi
Terasa dingin bak salju
Lamaran nurani
Menyentuh hatiku
( 1 )
Suara kau bisikkanlah
Di langit tujuh ku berdiri
Rindumu menggamit jua
Merentang bagaikan pelangi
( 2 )
Suara kau dengarkanlah
Kesumaku merintih duka
Wasilah mu menyentuh jiwa
Restu mu bagaiku bermimpi
Resah... terungkai...
Titisan embun tersusun
Berangkai emas bertitik
Jalanan gundah gulana
Menghemburkan hujan
Naluri tersentuh
Dipandang ke langit nan ringan
(Sejambak) kasih menguntum
Genderang kehidupan
Kasih... melingkar keresahan
Cinta suci... bagaikan angin syurgawi...
( ulang 1 & 2 )
Cahaya
Limpahkanlah sentuhan sinarnya
Seluruh alam
Kan kudaki merentasi menyusuri
Kepadamu tuan... indahnya
( ulang korus )
Cahaya
Melingkar singgahsana
Badarsila
Bagaikan angin syurgawi
Melindungi cinta suci
( ulang korus )
Sinarkan... Badarsila
Cindai
Cindailah mana tidak
berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal jangan berliku
Tilamku emas cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku
Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Puas ku jaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Janganlah jangan jangan ku hiba
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati
Laman memutih pawana menerpa
Langit membiru awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali
Gubahanku
Ku tuliskan lagu ini
Ku persembahkan padamu
Walau pun tiada indah
Syair lagu yang ku gubah
Ku ingatkan kepadamu
Akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku
Jangan kau lupakan daku
( korus )
Walau apa yang terjadi
Tabahkan hatimu selalu
Jangan sampai kau tergoda
Mulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisah
Serindu terasa sudah
Duhai gadis pujaanku
Cintaku hanya padamu
Lagu Gembira
( 1 )
2BY2:
Andai aku pandai menyanyi
Tua muda miskin dan kaya
Tentu suasana gembira
Mendengar suara merdu
Bagai buluh perindu
Banyak orang rindu
SN:
Andai aku pandai menyanyi
Tua muda miskin dan kaya
Tentu suasana gembira
Mendengar suara merdu
Bagai buluh perindu
Banyak orang rindu
( 2 )
2BY2: & SN:
Ho... ho... ho... ho...
Ho... ho... ho... ho...
2BY2:
Ha ha ha ha...
SN:
Ha ha ha ha...
2BY2: & SN:
Ha ha ha ha...
( korus )
2BY2: & SN:
Ku menghibur hati duka
Hilang nestapa datang suka
Bintang di balik awan senyum
Lalala... Lalala...
Lalala... Lalala...
( ulang 1, 2, korus )
Lalala... Lalala...
Lalala... Lalala...
Kau
Mawarku
Kau mawarku
Juwita kalbu
Gadis yang ku rindu
Kau remaja menawan hatiku
Merayu jiwaku
Kau teruna
Rangkai nyawa
Lampu hati beta
Mestikah pergi jauh kembara
Ku terbayang jua
( korus )
Bila engkau hilang di mata
Tidur nyenyak ku tak bisa
Ku terkenang wajahmu dinda
Hancur kerna
Kau Juwita/teruna
Mawar putih
Suci murni
Pujaan jauhari
Senyumanmu yang menawan hati
Gadisku pertiwi
Tiga
malam
(P)
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakan engkau sayang
Kuingin lekas kau pulang
(L)
Tapi kini tak kutemui
Berangkatlah daku sendiri
Ke medan bakti kuberjanji
Mungkin dikau kan jumpa lagi
(P)
Kuizinmu oh sayang
Untuk lepas engkau berjuang
(L)
Relakan aku oh kekasih
Membela nusa bangsa
(L/P)
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakah engkau sayang
Kuingin lekas kau datang
Es
lilin
Ini Es Lilin aduh...sudah terpuji
Rasanya manis aduh... sedap sekali
Dibeli orang aduh... di sana sini
Mashyur namanya aduh... serata negeri
Es Lilin aduh... roti srikaya
Sayang sekali aduh... gulanya kurang
Mahu kahwin aduh... dengan si dia
Apa nasib aduh... disambar orang
Es Lilin ini aduh... enak rasanya
Sudikah benar tuan.. tuan dan nyonya
Buat bekalan aduh... anak di rumah
Ini Es Lilin aduh... bermacam warna
Es Lilin aduh... kelapa muda
Hujan datang aduh... angin meniup
Mahu kahwin aduh... duit tak ada
Baik membujang aduh... selama hidup
Es Lilin aduh... sungguh enaknya
Sayang sedikit aduh... kurang lemaknya
Maksud kahwin aduh... dengan anaknya
Sudah nasib aduh... dapat bapanya
Joget Berhibur
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Daun senduduk daunlah mengkudu
Asamlah pauh dipetik orang
Jangan diikut hati yang rindu
Orang yang jauh kasih tak kurang
Layanglah layang terbang melintang
Madu kelapa dalam tempayan
Lagi tak hilang bulan dan bintang
Dia tak lupa kasihkan tuan
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati
Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Pohon berembang diatas gunung
Tumbuh dibawah pohon meranti
Janganlah hidup berulam jantung
Menunggu dia bersama mati
Sorok di peti bunga kasturi
Kainlah songket habis berbau
Pujuklah hati bawa menari
Menari joget lagu Melayu
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Mengikut rentak gendang
Berjoget dengan riang
Bertepuk tepuk tangan
Bertepuk jangan segan
Berjoget dengan girang
Hidup menjadi senang
Purnama Merindu
Bermaknakah tiap baris kata-kata
Ataukah hanya dibibir saja
Bersungguhkah rindu yang engkau pamerkan
Ataukah sekadar hanya lakonan
Rindu... telah melekat dalam hatiku
Walau awan berlalu
Rinduku... tak berubah... arah
Purnama mengambang... cuma berteman
Bintang berkelipan dan juga awan
Siapa tahu...
Rindu yang mencengkam di hatiku
Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merayu padamu yang sudi... merindu ku
Purnama mengambang berbagai warna
Bila embun pun datang bintang purnama
Tinggallah aku sendirian bertemankan malam sepi
Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merindu padamu yang sudi memujuk
Hiaskanlah cinta di jari manisku
Sinarkan bagai gemerlap kencana
Tandakanlah kasih dimercu kalbu
Serikanlah purnama yang merindu
Bermaknakah tiap baris kata-kata
Ataukah hanya dibibir saja
Bersungguhkah rindu yang engkau pamerkan
Ataukah sekadar hanya lakonan
Rindu... telah melekat dalam hatiku
Walau awan berlalu
Rinduku... tak berubah... arah
Purnama mengambang... cuma berteman
Bintang berkelipan dan juga awan
Siapa tahu...
Rindu yang mencengkam di hatiku
Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merayu padamu yang sudi... merindu ku
Purnama mengambang berbagai warna
Bila embun pun datang bintang purnama
Tinggallah aku sendirian bertemankan malam sepi
Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merindu padamu yang sudi memujuk
Hiaskanlah cinta di jari manisku
Sinarkan bagai gemerlap kencana
Tandakanlah kasih dimercu kalbu
Serikanlah purnama yang merindu
Sendiri
Bersendirian
Menerima hukuman meninggalkan kau dahulu
Lesu langkahku
Sengaja inginkan perhatianmu
Sudikah kau terima
Kesan kasih sayang yang ku semikan untukmu
Dari air mata
Terlalu mengingatimu
(Korus)
Aku menyintaimu...
Menyayangimu...
Untuk selamanya
Kau bawa bahagia
Di dalam hidupku sebelum kau pergi
Kesilapanku
Tak tahu menilai permata
Aku berjanji
Tak mungkin aku khianati
untuk kedua kali Andai kau kembali
Menyerlahkan jiwa dengan cinta suci
Aku menyintaimu...
Menyayangimu...
Untuk selamanya
Ya Maulai
Andai permata, andai permata jadi hiasan
(Ya Maulai Ya Maulai)
Jari ku mudah, jariku mudah sembuh lukanya
(Ya Maulai)
Bagai sutera dalam lukisan
Hidup ku indah warnanya
(Ya Maulai Ya Maulai)
( 1 )
Baru menguntum, baru menguntum kemboja rimbun
(Ya Maulai Ya Maulai)
Mekar harumnya, mekar harumnya seri halaman
(Ya Maulai)
Hendak ku minum mustika embun
Agar tersua idaman
(Ya Maulai Ya Maulai)
(Kata bagai pendita)
Bukan racun berbisa
(Besar hajat di hati)
Semoga 'kan diberkati
(Kau dipayungi awan)
Begitulah impian
(Bersungguhnya harapan)
Selagi nyawa di badan
(Ya Maulai)
Pintaku padamu bintang
Kirimkan aku sinarmu
Moga jadi kencana
Hiasan kasih dijiwa ku
Pesan ku padamu sayang
Bawalah pulang hatiku
Moga 'kan selamanya
Engkau bernafas di sisiku
( ulang dari 1 hingga akhir )
I Didn't take all SIti
Nurhaliza songs, sorry !!
|